Handal Solar Water Heater

Handal Solar Water Heater Licensed by Solahart menggunakan material yang karakteristik dan spesifikasinya setara dengan Solahart tipe L. Keduanya menggunakan collector 6 alur dengan sistem kerja direct heating, yaitu pemanasan air baku secara langsung di dalam collector dan bersirkulasi sesuai prinsip thermosiphon. Handal Water Heater didesain khusus dengan mempertimbangkan keadaan geografis, jarak kepadatan area pasang, daya listrik dan kebiasaan konsumen di Indonesia. Maka hadirnya seri Red dan Green menjadi identitas tersendiri yang mewakili perkembangan teknologi dan inovasi produk. Jika Solahart tersedia mulai dari kapasitas 180 liter, maka Handal lebih luas segmentnya karena kapasitas yang tersedia mulai dari 150 liter. Pada pemakaian normal, kapasitas 150 liter mampu memenuhi kebutuhan air panas (shower) hingga 4 orang.

Menggunakan tangki baja dengan dua lapisan keramik yang dilapiskan sesudah semua proses fabrikasi tangki telah selesai dikerjakan guna menjamin kemampuannya. Kedua lapisan keramik tersebut dilapiskan pada silinder baja pada temperatur lebih dari 800°C, dibawah tegangan awal. Lapisan keramik mendingin lebih lambat dari baja, sehingga terjadi pelekatan dibawah tekanan. Hal ini menjamin tidak ada retak atau goresan di lapisan keramik pada kondisi normal perubahan temperatur setiap hari maupun perubahan tekanan. Penggunaan dua lapis ini lebih superior dibandingkan dengan banyak pemanas air yang mengunakan satu lapis saja. Lapis kedua Primaglaze khusus dibuat untuk menjamin tangki bertahan pada kondisi mendekati air mendidih sepanjang umur tangki. Keramik yang diinjeksikan pada metal telah digunakan pada situasi yang paling ekstrim seperti pada lapisan bagian hidung dari kendaraan angkasa luar NASA.

Mengapa Solahart Handal Tidak Menggunakan Tangki Stainless Steel ?

Dibawah kondisi air baku yang ekstrim, ketahanan Stainless Steel terhadap korosi tidak lebih baik dari baja biasa. Campuran Stainless steel lebih mudah terpengaruh korosi batas butir/ intergranular. Kondisi ini terjadi akibat proses pengelasan dan pendinginannya yang lambat. Daerah terpengaruh panas (HAZ) merupakan daerah terlemah pada lasan. Proses pelemahan (degradation) di HAZ meningkat dengan meningkatnya proses deformasi. Semakin besar deformasi yang diberikan akan meningkatkan energi dari material Stainless Steel sehingga ketika diberi panas oleh proses pengelasan, material akan mengalami proses pertumbuhan butir (grain growth) di HAZ dan diikuti dengan proses difusi karbon yang bersenyawa dengan unsur krom yang membentuk Kromium Karbida (Cr23C6) ke batas butir. Hal ini akan menyebabkan kadar krom (Cr) yang berfungsi sebagai unsur ketahanan korosi berkurang di batas butir sehingga terjadi korosi.